Sepuluh Ribu Langkah
Sepuluh ribu langkah bukanlah angka, melainkan ritme. Ia bukan tujuan, melainkan cara tubuh berbicara kepada waktu. Dalam setiap hentakan kaki, ada gema dari pikiran yang tak sempat diucapkan, ada sisa-sisa harapan yang belum sempat tumbuh, dan ada luka yang perlahan-lahan menyatu dengan tanah.
Berjalan adalah bentuk doa yang tak memerlukan kata. Ia tidak meminta jawaban, hanya kehadiran. Ketika tubuh bergerak, pikiran ikut bergeser. Ketika kaki menyentuh bumi, hati menyentuh kenangan. Sepuluh ribu langkah adalah cara untuk kembali ke dalam, bukan untuk pergi ke luar.
Di desa, orang-orang tua berjalan tanpa tergesa. Mereka tidak mengejar target, tidak menghitung kalori. Mereka berjalan karena tubuh mereka tahu: ada sesuatu yang hanya bisa dipahami ketika kita tidak duduk diam. Langkah-langkah mereka adalah arsip jiwa, jejak yang tidak terlihat tapi terasa.
Sepuluh ribu langkah bisa menjadi ziarah. Ziarah sunyi yang tidak memerlukan altar, hanya jalan setapak dan kesediaan untuk hadir. Dalam setiap langkah, ada keputusan kecil untuk tetap hidup, tetap mencari, tetap percaya bahwa gerak adalah bentuk penyembuhan.
Kadang kita berjalan bukan karena ingin sampai, tapi karena ingin mengerti. Mengerti mengapa hati terasa berat, mengapa kenangan datang tanpa diundang, mengapa hidup kadang terasa seperti lorong panjang tanpa ujung. Dan dalam sepuluh ribu langkah itu, kita tidak menemukan jawaban, tapi kita menemukan ruang. Ruang untuk bernapas, untuk menerima, untuk memaafkan.
Langkah demi langkah, kita belajar bahwa kesunyian bukan musuh. Ia adalah teman yang sabar, yang menunggu kita berhenti berlari dari diri sendiri. Sepuluh ribu langkah adalah cara untuk berkata: aku di sini, aku hadir, aku berjalan bersama waktu.
Dan ketika malam turun, ketika langkah terakhir menyentuh tanah, kita tahu bahwa kita telah berpindah. Bukan tempatnya, tapi rasanya. Kita tidak lagi sama seperti saat memulai. Kita sedikit lebih ringan, sedikit lebih tenang, sedikit lebih dekat dengan diri yang sebenarnya.
Sepuluh ribu langkah. Satu hari. Satu jiwa. Satu perjalanan yang tidak terlihat, tapi tak akan terlupa.



Komentar
Posting Komentar